Home / Ragam / Pariwisata / Jalan Simpang Tano Akhirnya Diperbaiki Setelah 4 Tahun Terbengkalai, Anggaran Rp 39 Miliar Disiapkan

Jalan Simpang Tano Akhirnya Diperbaiki Setelah 4 Tahun Terbengkalai, Anggaran Rp 39 Miliar Disiapkan

Kabupaten Sumbawa Barat, 28 Juni 2025 — Setelah empat tahun dibiarkan rusak dan menjadi sumber keluhan masyarakat, Jalan Simpang Tano akhirnya masuk prioritas pembangunan infrastruktur Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 39 miliar untuk memperbaiki jalur vital yang menghubungkan Pelabuhan Poto Tano dengan wilayah-wilayah utama di Pulau Sumbawa.

Langkah awal proyek ini telah dimulai melalui penyusunan Detail Engineering Design (DED) yang sedang dalam proses pengerjaan oleh tim teknis. DED ini menjadi tahapan penting sebelum konstruksi fisik dimulai, guna memastikan perencanaan teknis sesuai dengan kebutuhan medan dan tata ruang wilayah setempat.

“Kondisi jalan ini sudah lama menjadi keluhan masyarakat dan pengguna jalan. Sekarang, pemerintah hadir untuk menuntaskan masalah ini. DED sudah berjalan, dan kami harap proses konstruksi bisa segera dimulai tahun ini,” ujar salah satu perwakilan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi NTB saat ditemui di Mataram.

Akses Vital untuk Ekonomi dan Pariwisata

Jalan Simpang Tano bukan sekadar jalur transportasi biasa. Letaknya yang strategis menjadikannya sebagai pintu masuk utama ke Pulau Sumbawa bagi kendaraan dan penumpang yang datang melalui Pelabuhan Poto Tano. Selain menjadi akses logistik antarwilayah, jalan ini juga merupakan koridor penting menuju berbagai destinasi wisata unggulan seperti Labuan Jambu, Pulau Kenawa, dan kawasan konservasi Taman Nasional Gunung Tambora.

Kerusakan jalan yang parah dalam empat tahun terakhir telah menyebabkan terhambatnya aktivitas distribusi barang, terganggunya konektivitas antarwilayah, serta menurunnya kenyamanan wisatawan. Banyak pengendara mengeluhkan jalan berlubang, tergenang air, dan minim penerangan—kondisi yang berisiko tinggi bagi keselamatan pengguna jalan.

“Selama ini kami seperti dianaktirikan. Jalan ini rusak berat, padahal ini jalur utama. Kalau hujan, banyak lubang yang tidak kelihatan dan sangat berbahaya,” ungkap Rizal, seorang sopir truk rute Tano-Sumbawa yang ditemui di lokasi.

Akhiri Penantian Warga, Bangkitkan Harapan Baru

Dengan alokasi dana sebesar Rp 39 miliar, proyek ini menjadi sinyal kuat dari pemerintah bahwa wilayah barat Sumbawa tidak lagi dipinggirkan. Anggaran tersebut akan digunakan untuk perbaikan menyeluruh, termasuk rekonstruksi badan jalan, sistem drainase, peningkatan struktur lapisan jalan, dan penambahan fasilitas penunjang keselamatan lalu lintas.

Proyek ini juga diharapkan membuka peluang kerja bagi masyarakat lokal serta mempercepat pemulihan ekonomi pasca-pandemi di sektor perdagangan, pariwisata, dan transportasi.

“Ini bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga pemulihan kepercayaan masyarakat bahwa pemerintah hadir untuk menjawab kebutuhan mereka,” ujar salah satu tokoh masyarakat Tano, H. Syarifuddin.

Dukungan Semua Pihak Dibutuhkan

Keberhasilan proyek ini tentu tidak hanya bergantung pada anggaran dan desain teknis. Partisipasi dan dukungan masyarakat lokal, serta koordinasi antara Pemprov NTB, Pemda Sumbawa Barat, dan kementerian terkait sangat dibutuhkan agar pengerjaan dapat berjalan tepat waktu dan hasilnya berkelanjutan.

Pemerintah berkomitmen untuk memastikan bahwa pelaksanaan fisik jalan dilakukan secara transparan dan melibatkan pengawasan ketat dari semua unsur, termasuk masyarakat sebagai penerima manfaat langsung.

Optimisme Baru untuk Sumbawa Barat

Pemerintah Provinsi NTB menegaskan bahwa perbaikan Jalan Simpang Tano merupakan bagian dari program pembangunan infrastruktur prioritas tahun 2025, yang diarahkan untuk mendorong pemerataan pembangunan di kawasan timur Indonesia, terutama di sektor konektivitas dan pariwisata berkelanjutan.

Dengan dimulainya tahapan awal proyek ini, masyarakat kini bisa kembali menggantungkan harapan pada akses jalan yang layak dan aman, serta terbukanya kembali jalur distribusi dan pariwisata yang selama ini tertahan akibat kerusakan parah jalan.

Jalan Simpang Tano bukan hanya akan diperbaiki, tapi juga dihidupkan kembali sebagai urat nadi pergerakan ekonomi Pulau Sumbawa.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *