Lombok Timur, NTB — Dalam geliat ekonomi kreatif yang terus tumbuh di pelosok desa, sosok inspiratif muncul dari Dusun Bumbang, Desa Sukadana. Dialah Hairul Ihsan, pemuda lokal yang sukses menarik perhatian publik melalui ide segar: menjual sayuran lokal berkualitas hanya seharga Rp5.000-an di ajang Car Free Day (CFD) Inen Selao, Desa Rarang, Lombok Timur.
Setiap Minggu pagi, di antara riuh rendah warga yang berolahraga dan bersantai, lapak sederhana milik Hairul berdiri bersahaja namun mencuri perhatian. Berlokasi di pinggir jalan yang membelah hamparan sawah hijau Desa Rarang, lapak ini menawarkan aneka sayuran segar hasil kebun petani lokal. Dengan konsep harga ramah kantong, Hairul sukses menjangkau berbagai kalangan pembeli, dari ibu rumah tangga hingga kalangan muda.
“Saya ingin semua orang bisa makan sayur segar tanpa harus mahal. Apalagi ini dari petani kita sendiri,” kata Hairul saat ditemui di sela aktivitas jualannya, Minggu (13/7).
Lebih dari sekadar berjualan, Hairul membawa misi sosial: menghubungkan petani kecil dengan konsumen langsung, sekaligus memperkuat semangat ekonomi desa berbasis komunitas. Dengan mengemas sayur dalam paket kecil bernilai ekonomis, Hairul telah menciptakan solusi sederhana atas persoalan distribusi hasil tani yang sering dihadapi petani lokal.
Apresiasi dari Ketua CFD: Contoh Nyata Semangat Anak Muda
Langkah Hairul tidak luput dari perhatian Lalu Suandi, Ketua sekaligus penggagas kegiatan CFD Inen Selao. Ia menyampaikan apresiasi tinggi terhadap kreativitas dan semangat kewirausahaan yang ditunjukkan Hairul.
“Saya sangat senang melihat inovasi-inovasi anak muda seperti ini. Inilah semangat yang kita harapkan dari generasi muda — tidak hanya mencari pekerjaan, tapi menciptakan peluang dan solusi bagi masyarakat,” tegas Lalu Suandi.
Menurutnya, keterlibatan pemuda seperti Hairul telah menghadirkan warna baru dalam pelaksanaan CFD. Tidak hanya sebagai ruang olahraga dan rekreasi, CFD Inen Selao kini tumbuh menjadi ekosistem ekonomi komunitas yang dinamis, menggandeng UMKM lokal, pelaku seni, komunitas olahraga, hingga edukasi lingkungan.
Dari Ruang Publik ke Destinasi Wisata Ekonomi Kreatif
Car Free Day Inen Selao yang digelar setiap Minggu pagi perlahan menjelma menjadi ruang interaksi sosial dan ekonomi yang inklusif. Di balik suasana santai dan pemandangan sawah yang asri, masyarakat dari berbagai desa saling bertemu, berbagi ide, dan memperkenalkan produk lokal yang kaya potensi.
Pemerintah Desa Rarang bersama para pegiat komunitas menyatakan komitmen untuk terus mendorong pengembangan CFD sebagai destinasi wisata berbasis ekonomi kreatif desa. Dengan dukungan dan partisipasi aktif generasi muda, mereka berharap dapat mencetak lebih banyak wirausaha lokal seperti Hairul Ihsan.
Inspirasi untuk Generasi Muda NTB
Kesuksesan Hairul menjadi bukti nyata bahwa inovasi tidak selalu butuh modal besar, tetapi berangkat dari kepekaan terhadap kebutuhan masyarakat dan kemauan untuk bertindak. Langkah kecilnya di CFD Inen Selao telah membuka jalan baru bagi pemuda NTB untuk mengambil peran dalam pembangunan ekonomi lokal yang berkelanjutan.
Dengan semangat seperti ini, bukan tidak mungkin Desa Rarang dan desa-desa lainnya di Lombok Timur akan menjadi pusat kebangkitan ekonomi kreatif yang mengakar pada potensi dan kearifan lokal.