Mataram, 30 Juli 2025 – Semangat kebersamaan dan keakraban menjadi napas utama dalam pelaksanaan Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII Tahun 2025 di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Rabu pagi, Wakil Gubernur NTB, Hj. Indah Dhamayanti Putri, S.E., M.IP., melakukan kunjungan lapangan ke Ruang Terbuka Hijau (RTH) Pagutan, Kota Mataram, untuk meninjau dua cabang olahraga unik yang turut memeriahkan ajang nasional ini, yakni Penggemar Olahraga Senam Indonesia (PORSI) dan Lempar Pisau Kreasi Nasional (LEMPIKNAS).
FORNAS VIII tidak hanya menjadi panggung olahraga masyarakat, tapi juga menjadi ruang ekspresi budaya, kreativitas, serta ajang mempererat silaturahmi antarkontingen dari seluruh Indonesia. Kehadiran Wakil Gubernur di tengah-tengah peserta disambut antusias, mencerminkan dukungan kuat dari Pemerintah Provinsi NTB terhadap olahraga masyarakat sebagai bagian dari pembangunan karakter dan kebudayaan.
“Kalah Menang Semua Senang” — Esensi FORNAS yang Menyatukan
Dalam sambutannya di sela-sela peninjauan, Wakil Gubernur menekankan pentingnya menjunjung tinggi semangat kebersamaan dan kekeluargaan dalam setiap pertandingan. Menurutnya, FORNAS adalah ajang perekat bangsa, bukan sekadar arena perebutan gelar juara.
“Tentunya kita semua berkomitmen bahwa juara bukanlah tujuan utama, tetapi yang utama adalah silaturahmi dan kebersamaan kita semua. Kalah menang, semua harus tetap senang. Itulah semangat yang diusung FORNAS VIII tahun ini,” ujarnya dengan penuh semangat.
Tagline “Kalah Menang Semua Senang” yang diangkat dalam FORNAS VIII bukan hanya slogan semata, melainkan wujud nyata filosofi dari olahraga masyarakat yang bersifat inklusif, terbuka, dan penuh kehangatan.
Ajakan Menikmati NTB: Alam, Budaya, dan Keramahan
Dalam kesempatan itu, Wakil Gubernur juga mengajak seluruh peserta dan tamu dari berbagai provinsi untuk menikmati kekayaan alam, budaya, dan keramahan masyarakat NTB, khususnya Pulau Lombok.
“Saya mengajak seluruh peserta untuk menikmati suasana dan budaya di NTB. Semoga kesan baik selalu didapatkan selama berada di sini,” ungkap Indah Dhamayanti Putri, yang akrab disapa IDP.
Ia menegaskan bahwa momentum nasional seperti FORNAS adalah kesempatan emas untuk memperkenalkan NTB ke tingkat nasional, tidak hanya dari sisi prestasi olahraga, tetapi juga sebagai destinasi pariwisata yang unggul, berbudaya, dan ramah.
PORSI dan LEMPIKNAS: Wajah Unik Olahraga Masyarakat Indonesia
Kegiatan PORSI dan LEMPIKNAS yang digelar di RTH Pagutan menunjukkan keberagaman dan kekayaan olahraga masyarakat Indonesia. PORSI menghadirkan berbagai variasi senam kreasi yang menyenangkan dan mengedepankan kesehatan, sementara LEMPIKNAS, dengan cabang uniknya yakni lempar pisau, menunjukkan keterampilan, konsentrasi, dan ketangkasan tinggi dengan standar keamanan ketat.
Keduanya menjadi tontonan menarik sekaligus pengalaman tak terlupakan bagi para peserta, tamu, dan warga lokal yang menyaksikan langsung di lokasi.
Harapan ke Depan: NTB Tetap Aktif di FORNAS Nasional
Wakil Gubernur juga menyampaikan harapannya agar NTB tidak hanya sukses sebagai tuan rumah, tetapi tetap aktif dalam kegiatan FORNAS di provinsi lain ke depan.
“Kami berharap NTB terus menjadi bagian penting dari keluarga besar olahraga masyarakat nasional. Semoga kita selalu diterima dengan baik di berbagai daerah lain, sebagaimana kami menerima para tamu dengan tangan terbuka di sini,” tambahnya.
NTB Tuan Rumah yang Menginspirasi
Keberhasilan NTB menjadi tuan rumah FORNAS VIII 2025 mencerminkan kapasitas daerah ini dalam mengelola event nasional berskala besar dengan baik. Dengan dukungan pemerintah daerah, panitia, relawan, serta antusiasme masyarakat, FORNAS tahun ini menjadi catatan penting dalam promosi “sport tourism” berbasis kearifan lokal.
FORNAS VIII 2025 bukan hanya tentang siapa yang tercepat atau terkuat. Ini adalah panggung untuk merayakan kebersamaan, budaya, dan semangat nasionalisme lewat olahraga yang bisa dilakukan semua kalangan. Dan NTB, dengan keindahan alam serta keramahan penduduknya, telah menjadi tuan rumah yang bukan hanya menyambut, tapi juga meninggalkan kesan mendalam.
