Lombok Utara, 17 September 2025 — Di tengah perbukitan indah Desa Bayan, Lombok Utara, berdiri sebuah bangunan bersejarah yang menjadi saksi bisu masuknya Islam ke Pulau Lombok: Masjid Kuno Bayan Beleq. Diperkirakan berdiri sejak tahun 1634, masjid ini tercatat sebagai masjid tertua di Lombok dan kini telah resmi ditetapkan sebagai situs cagar budaya yang dilindungi.
Sejarah dan Pendiriannya
Masjid ini dipercaya dibangun pada awal abad ke-16, berbarengan dengan masa awal penyebaran Islam di Lombok. Meski belum ada catatan tertulis yang pasti, sejumlah sumber menyebutkan pendirinya adalah salah satu Wali Songo seperti Sunan Giri atau Sunan Prapen. Masjid Bayan Beleq bukan hanya tempat ibadah, melainkan juga simbol peradaban lokal yang memadukan sejarah, adat, dan spiritualitas masyarakat Bayan.
Arsitektur Unik Bernuansa Lokal
Bangunan berukuran 9×9 meter ini dibangun dengan bahan alami, dinding anyaman bambu, dan atap bertumpang bernama “santek” yang terbuat dari bilah bambu tanpa menggunakan paku. Struktur bangunan terdiri atas tiga bagian—kepala, badan, dan kaki—yang melambangkan filosofi dunia atas, tengah, dan bawah dalam kepercayaan masyarakat setempat. Uniknya, masjid ini tidak memiliki kubah, melainkan menonjolkan kesederhanaan yang menguatkan nilai sakral dan historis.
Fungsi Khusus
Masjid Bayan Beleq tidak digunakan untuk salat lima waktu sehari-hari. Bangunan ini hanya dibuka pada momen ibadah besar seperti Idul Fitri, Idul Adha, Maulid Nabi, Tahun Baru Islam, dan acara keagamaan adat lainnya, guna menjaga kesakralan dan kelestariannya.
Makam Para Ulama
Di sekitar masjid terdapat makam tokoh penyebar Islam, termasuk makam Syekh Abdul Razak, ulama yang dikenal menyebarkan Islam hingga ke mancanegara pada abad ke-16 dan 17. Makam-makam tersebut dibangun dengan rumah kecil berarsitektur anyaman bambu, selaras dengan bangunan masjid.
Aturan Berpakaian
Sebagai bentuk penghormatan terhadap nilai adat dan spiritual, masjid memberlakukan tata cara berpakaian khusus. Para kiai mengenakan pakaian serba putih melambangkan kesucian, dan kain merah (dodot) sebagai simbol kepemimpinan. Perempuan yang ingin masuk wajib memakai kemben atau kain penutup dada.
Masjid Kuno Bayan Beleq bukan hanya sebuah bangunan ibadah, tetapi warisan budaya yang mengandung nilai sejarah, religi, dan filosofi mendalam masyarakat Lombok Utara. Bagi para pengunjung, masjid ini menjadi tempat untuk mengenang masa lalu sekaligus merenungi makna spiritual yang lebih dalam.