Lombok Timur – Pagi hari di Desa Terara, Kecamatan Terara, selalu disambut oleh suara riang dan semangat dari Mahne, sosok sederhana yang telah puluhan tahun berjualan sayur keliling dengan sepeda tuanya. Dengan keranjang rotan penuh sayur segar, Mahne melintasi kampung demi kampung, tak gentar menghadapi panas atau hujan demi menghidupi keluarga.
“Ini pekerjaan halal, dan saya bangga bisa menyekolahkan anak-anak dari hasil ini,” ujar Mahne sambil tersenyum ramah. Meski hidup penuh keterbatasan, Mahne dikenal ulet dan jujur, bahkan menjadi tempat curhat warga sekitar karena keramahan dan ketulusannya.
Keberhasilannya menyekolahkan tiga anak hingga perguruan tinggi dan melahirkan generasi penerus yang mandiri membuktikan bahwa kerja keras dan ketulusan dapat mengubah nasib. Anak sulungnya kini menjadi guru honorer, sementara dua lainnya tengah berjuang menempuh pendidikan sambil bekerja.
“Kami tidak punya warisan harta, tapi saya ingin mewariskan semangat kerja keras dan kejujuran,” tuturnya dengan haru.
Kisah Mahne menginspirasi banyak warga desa, terutama para ibu yang kerap merasa putus asa. Baginya, selama masih bergerak, harapan masih ada.
