Lombok Barat — Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal, menghadiri acara pengukuhan Gerakan Bersama Masyarakat Nusantara (GEBER Nusantara) yang berlangsung di Gunung Sari, Lombok Barat, pada Kamis (18/9/2025). Acara ini menandai komitmen bersama dalam membangun gerakan sosial yang berkelanjutan, dengan tema: “Meningkatkan Kesadaran Masyarakat terhadap Pentingnya Pelestarian Hidup.”
Dari Aksi ke Struktur: GEBER Nusantara Jadi Pilar Baru Pemberdayaan Sosial
Dalam sambutannya, Gubernur LMI menegaskan bahwa GEBER Nusantara bukan organisasi baru lahir, tetapi justru sudah lama aktif turun langsung ke masyarakat. Ia memuji semangat komunitas ini yang selama ini telah terlibat dalam berbagai kegiatan sosial, lingkungan, dan pemberdayaan warga.
“Tapi sekarang, jangan berhenti setelah pelantikan. Harus terus bergerak, bukan hanya seremonial,” tegas Gubernur.
Fokus: Kemiskinan, Sampah, dan Kekerasan Sosial
Gubernur mengingatkan bahwa permasalahan masyarakat masih nyata dan dekat — mulai dari kemiskinan ekstrem, kerusakan lingkungan, hingga kekerasan terhadap perempuan dan anak.
“Enggak usah jauh-jauh. Keluar dari Mataram beberapa kilometer saja, kita sudah bisa lihat kemiskinan itu nyata. Ini PR kita bersama,” ujarnya.
GEBER Nusantara diminta berkoordinasi erat dengan LKKS (Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial) dalam merancang desain besar pemberdayaan sosial di NTB.
Jangan Gantungkan pada Bansos Saja
Lebih lanjut, Gubernur menegaskan bahwa pemberdayaan jauh lebih penting daripada sekadar perlindungan dalam bentuk bantuan sosial.
“Bansos bisa membantu sementara, tapi seringkali menciptakan ketergantungan. Kita harus dorong masyarakat menjadi mandiri dan berdaya,” katanya.
GEBER Nusantara Diharapkan Jadi Motor Perubahan Sosial
Dengan pengukuhan ini, Gubernur berharap GEBER Nusantara bisa menjadi motor perubahan sosial berbasis komunitas, yang tak hanya peduli terhadap lingkungan, tetapi juga aktif dalam menyuarakan keadilan sosial dan menciptakan kemandirian warga.
Catatan Redaksi:
Pengukuhan GEBER Nusantara bukan hanya prosesi formal, tetapi menjadi simbol bangkitnya gerakan rakyat yang berdiri di tengah masyarakat — menyelesaikan persoalan bukan dari atas, tapi dari bawah. NTB kini tidak hanya punya program, tetapi juga gerakan akar rumput yang siap membawa perubahan.










