Mengetahui pH tanah adalah langkah awal penting dalam menentukan keberhasilan pertanian. pH tanah ibarat pondasi awal bagi kesuburan lahan—tanpa mengetahui tingkat keasamannya, petani bisa salah langkah dalam pemberian pupuk dan perawatan lainnya.
Umumnya, pH tanah diukur menggunakan alat pengukur digital atau analog yang sudah banyak dijual di pasaran. Namun, bagaimana jika petani belum memiliki alat tersebut? Jangan khawatir, ada cara sederhana, murah, dan alami untuk mengetahui pH tanah menggunakan kunyit.
Mengapa pH Tanah Penting?
pH tanah menentukan ketersediaan unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Tanah yang terlalu asam atau terlalu basa dapat menghambat penyerapan nutrisi, menyebabkan tanaman tumbuh kurang optimal, bahkan bisa gagal panen.
Cara Mengetahui pH Tanah dengan Kunyit
Berikut langkah-langkah mudah untuk mengecek pH tanah menggunakan kunyit:
- Siapkan kunyit yang sudah tua – Gunakan kunyit sebesar jari tangan orang dewasa. Semakin besar ukuran kunyit, semakin mudah dilihat perubahan warnanya.
- Potong kunyit tersebut – Belah kunyit hingga terlihat bagian dalamnya. Perhatikan dan bila perlu, foto warna asli daging kunyit untuk perbandingan nanti.
- Pendam kunyit dalam tanah – Kubur potongan kunyit di lahan yang ingin diperiksa sedalam sekitar satu jengkal.
- Tunggu selama 1 jam – Biarkan kunyit berinteraksi dengan kondisi tanah selama satu jam.
- Angkat dan amati kembali kunyitnya – Perhatikan perubahan warna pada bagian dalam kunyit.
Hasil dan Interpretasi:
Jika warna kunyit memudar atau memutih, berarti pH tanah asam (rendah).
Jika warna kunyit tidak berubah, berarti pH tanah netral.
Jika warna kunyit menjadi lebih kuning tua dari sebelumnya, berarti pH tanah basa (tinggi).
Penutup
Cara ini bisa menjadi solusi cepat dan mudah bagi petani yang belum memiliki alat ukur pH. Meski tidak seakurat alat digital, metode ini cukup membantu dalam pengambilan keputusan awal sebelum melakukan penanaman atau pemupukan.
Semoga informasi ini bermanfaat dan bisa menjadi salah satu upaya peningkatan pengetahuan bagi para petani, khususnya generasi milenial yang ingin terus berinovasi di dunia pertanian.