Rarang, Lombok Timur — Di balik lorong semangat pemuda desa, terselip kisah luar biasa dari seorang anak muda asal Dusun Inen Selao, Desa Rarang, Kecamatan Terara, Kabupaten Lombok Timur. Namanya Lalu Joni Solihan. Ia adalah sosok inspiratif yang berhasil mengubah keterbatasan menjadi peluang, hingga kini sukses membangun usaha es mambo kemasan yang telah berjalan selama dua tahun dan memberdayakan warga sekitar rumahnya.
Perjalanan Joni dimulai dengan sederhana. Berbekal niat kuat, kreativitas, dan modal seadanya, ia memulai usaha rumahan produksi es mambo. Meski awalnya sempat diragukan banyak orang, ia terus melangkah dengan keyakinan bahwa kerja keras tidak akan mengkhianati hasil. Dengan alat sederhana dan peralatan yang terbatas, ia memproduksi es mambo dalam jumlah kecil dan mulai memasarkannya ke warung-warung sekitar.
Ternyata, es mambo racikan Joni memiliki cita rasa khas yang langsung mendapat tempat di hati konsumen. Perlahan tapi pasti, usahanya mulai tumbuh. Permintaan semakin banyak, sehingga Joni mulai menambah jumlah produksi dan merekrut warga sekitar untuk membantu proses pembuatan, pengemasan, hingga distribusi.
Kini, usahanya telah berkembang pesat. Belasan warga sekitar telah terlibat dalam kegiatan produksi, baik secara penuh maupun paruh waktu. Usaha yang dulunya dilakukan sendiri, kini menjadi sumber penghidupan bagi banyak orang di lingkungannya.
“Saya memulai dari nol. Dulu freezer saja pinjam, tapi sekarang Alhamdulillah sudah bisa beli sendiri, dan usaha ini juga bisa membantu orang lain cari nafkah,” tutur Joni dengan penuh rasa syukur.
Lebih dari sekadar usaha, langkah Joni adalah contoh nyata bagaimana anak muda desa bisa menjadi motor penggerak ekonomi lokal. Ia tidak hanya menciptakan lapangan kerja, tetapi juga memberikan inspirasi bagi pemuda lain untuk berani mencoba dan mandiri secara ekonomi.
Namun demikian, Joni juga menyampaikan harapannya kepada pemerintah dan pihak terkait agar lebih memperhatikan pelaku usaha kecil seperti dirinya. Menurutnya, dukungan seperti pelatihan kewirausahaan, bantuan peralatan, modal usaha, hingga akses pasar sangat dibutuhkan agar usaha mikro di desa bisa naik kelas dan lebih berdaya saing.
“Saya berharap pemerintah bisa bantu usaha-usaha kecil seperti kami agar bisa terus berkembang dan memberi manfaat lebih luas lagi,” ujarnya.
Kisah Lalu Joni Solihan adalah gambaran nyata bahwa pemuda desa memiliki potensi besar jika diberi ruang dan dukungan. Pemerintah, masyarakat, dan semua pihak perlu bersinergi untuk mendorong munculnya lebih banyak lagi Joni-Joni lain yang bisa membangun desa dari bawah, dengan semangat dan kerja nyata.
Mari kita dukung dan sebarkan kisah inspiratif ini, agar jadi pemantik semangat bagi generasi muda lainnya, serta membuka mata para pengambil kebijakan untuk memberi perhatian lebih pada pelaku usaha lokal yang telah berkontribusi nyata bagi masyarakat sekitar.