Mataram, 24 Agustus 2025 — Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhamad Iqbal, menghadiri Musyawarah Wilayah (Muswil) VI Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang berlangsung di Hotel Lombok Garden, Kota Mataram, Minggu (24/8). Acara dengan tema “Kokoh Bersama Majukan NTB untuk Indonesia” ini menjadi momentum penting untuk menguatkan sinergi antara pemerintah daerah dan partai politik demi kemajuan bersama.
Dalam sambutannya, Gubernur Iqbal menyampaikan rasa terima kasih atas undangan PKS dan menegaskan bahwa perbedaan politik selama Pemilu tidak boleh memutus tali persaudaraan dan kolaborasi membangun NTB. “Pemilu sudah selesai, dan saya tidak pernah menyimpan perasaan negatif. Di atas semua dinamika demokrasi, yang lebih tinggi adalah innamal mukminuna ikhwah—pada akhirnya kita semua adalah saudara,” ujarnya penuh makna.
Gubernur menegaskan bahwa kompetisi politik adalah bagian dari sistem demokrasi, namun setelahnya, semua pihak harus bersatu membangun daerah tercinta ini. Ia optimis bahwa PKS beserta kadernya memiliki cinta yang besar terhadap NTB dan siap bekerja sama dengan pemerintah untuk kemajuan daerah.
Mengenang perjalanan PKS, Gubernur Iqbal mengingat peran penting kader-kader awal PKS pada masa reformasi 1998 yang membawa pesan damai dengan membagikan bunga mawar di Monas. “PKS adalah ‘anak kandung reformasi’ yang lahir membawa semangat perubahan dan perdamaian,” kata Gubernur.
Selain itu, ia juga menggarisbawahi urgensi kolaborasi antara pemerintah daerah dan seluruh elemen masyarakat, termasuk PKS, dalam mengatasi kemiskinan yang masih menjadi tantangan utama NTB. “Kita harus membuat masyarakat tidak lagi miskin, karena kalau fakir bisa terjerumus dalam kekafiran. Saya yakin PKS memiliki potensi dan keahlian untuk bersama-sama memperbaiki kondisi ekonomi dan sosial di NTB,” tegasnya.
Menutup sambutannya, Gubernur menyambut hangat kepengurusan baru PKS NTB yang diisi oleh kader-kader muda dan berharap kepemimpinan baru tersebut dapat membawa manfaat nyata bagi masyarakat.
Muswil PKS VI ini diharapkan menjadi titik awal kolaborasi lebih erat antara pemerintah dan partai politik untuk mewujudkan NTB yang lebih maju, makmur, dan berkontribusi bagi kemajuan Indonesia.
