Mataram, 11 Agustus 2025 โ Dalam suasana khidmat peringatan Hari Veteran Nasional 2025, Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal, menyampaikan pesan mendalam tentang makna perjuangan di era modern. Menurutnya, meskipun senjata telah disimpan dan medan perang telah berganti, semangat juang harus terus menyala menghadapi tantangan zaman.
“Kalau dulu kita melawan penjajah dengan bambu runcing, hari ini kita melawan kemiskinan, kebodohan, dan keterbelakangan dengan pendidikan, teknologi, dan solidaritas,” tegas Gubernur Iqbal dalam upacara yang digelar di Taman Makam Pahlawan Majelok, Kota Mataram, Senin (11/8).
Upacara ini dihadiri oleh Ketua Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) NTB, Brigjen TNI (Purn) H. Abdul Kadir, S.I.P., serta jajaran Forkopimda dan kepala perangkat daerah. Mereka bersama-sama melakukan tabur bunga dan memberikan penghormatan kepada para pahlawan, termasuk Gubernur NTB periode 1978โ1988, Brigjen TNI (Purn) Gatot Soeherman.
Dengan mengangkat tema “Veteran Mengabdi Tanpa Batas, Berjuang Sepanjang Masa”, peringatan tahun ini menjadi refleksi akan pentingnya meneruskan semangat tanpa pamrih yang telah ditanamkan oleh para pejuang bangsa.
“Hari ini kita tidak lagi memperjuangkan batas wilayah, tetapi memperjuangkan kedaulatan ekonomi dan martabat bangsa. Itulah medan perang kita sekarang,” ujar Gubernur Iqbal penuh semangat.
Ia juga menekankan bahwa perjuangan para veteran harus dijadikan inspirasi bagi generasi muda untuk melawan bentuk-bentuk penjajahan baru yang hadir dalam rupa ketimpangan sosial, keterbatasan pendidikan, dan kemajuan yang tidak merata.
Penghormatan untuk Pejuang, Inspirasi untuk Masa Depan
Momentum Hari Veteran bukan hanya soal mengenang masa lalu, tetapi juga tentang menyalakan obor perjuangan baruโdemi NTB yang lebih maju, makmur, dan mendunia.
“Saya tadi sudah melakukan tabur bunga sekaligus memberikan penghormatan kepada gubernur pendahulu saya, Gatot Soeherman. Semoga semangat beliau tetap hidup dalam setiap langkah pembangunan NTB ke depan,” pungkas Gubernur.
