Mataram, 11 September 2025 — Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (Pemprov NTB) terus memperkuat langkah strategis untuk menjadikan NTB sebagai provinsi terkoneksi secara digital, bahkan hingga ke daerah terpencil, terluar, dan tertinggal.
Langkah ini ditegaskan dalam Rapat Koordinasi Peningkatan Konektivitas Internet yang digelar oleh Kemenko Polhukam RI di Hotel Lombok Astoria, Rabu (10/9/2025). Dalam forum tersebut, Wakil Gubernur NTB, Indah Dhamayanti Putri (IDP), menyampaikan bahwa konektivitas digital adalah fondasi penting bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan merata.
“Kami tidak ingin pembangunan hanya terpusat di Pulau Lombok. Kami ingin melihat seluruh 10 kabupaten/kota di NTB mendapatkan akses digital yang setara,” tegas IDP.
Gandeng Pusat, Swasta, dan Akademisi
Untuk mewujudkan visi besar ini, Pemprov NTB membangun kolaborasi multi-pihak: mulai dari kementerian terkait, operator telekomunikasi swasta, hingga perguruan tinggi dan lembaga riset. Infrastruktur digital seperti Base Transceiver Station (BTS) dan jaringan fiber optik terus didorong pembangunannya di seluruh wilayah NTB.
Di saat yang sama, program-program strategis seperti Smart Village, e-Government, UMKM Go Digital, serta pelatihan literasi digital bagi masyarakat juga terus diperluas jangkauannya.
“Transformasi digital bukan hanya soal teknologi, tapi soal keadilan akses informasi. Kita butuh data yang akurat dan perencanaan berbasis kebutuhan nyata masyarakat,” jelasnya.
Menuju Provinsi Terkoneksi dan Mendunia
Dengan penguatan ekosistem digital yang masif dan merata, NTB menargetkan dirinya sebagai salah satu provinsi yang paling siap menyongsong era digital nasional, sekaligus mendorong visi NTB Makmur dan Mendunia.
“NTB akan menjadi wilayah yang makin terhubung, inklusif secara digital, dan mampu mengoptimalkan seluruh potensi daerah lewat teknologi informasi dan komunikasi,” tutup Wagub.