Mataram, 12 September 2025 — Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terus memperkuat komitmen dalam menurunkan angka kemiskinan ekstrem melalui program unggulan Desa Berdaya. Program ini kini mendapat dukungan dari Santiri Foundation, lembaga swadaya masyarakat yang aktif di bidang pemberdayaan masyarakat dan konservasi lingkungan.
Dalam audiensi bersama Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, Jumat (12/9), Santiri Foundation mengumumkan rencana peluncuran program Wise Smart Agriculture di wilayah adat Bayan, Kabupaten Lombok Utara, pada 24 September mendatang. Program ini dirancang untuk meningkatkan produktivitas pertanian berbasis teknologi cerdas sekaligus memperkuat ketahanan pangan masyarakat desa.
“Kami menyambut baik dukungan Santiri Foundation. Sinergi seperti ini penting untuk menciptakan desa yang tidak hanya mandiri secara ekonomi, tetapi juga berdaya secara sosial dan budaya,” ujar Gubernur Iqbal.
Dalam pertemuan tersebut, Gubernur juga mendorong Santiri Foundation untuk mengembangkan basis data adat, budaya, dan pangan lokal di kawasan Bayan. Data ini dinilai penting sebagai landasan kebijakan yang inklusif dan berbasis kearifan lokal.
Selain di sektor pertanian, Santiri Foundation melalui kemitraan dengan Rainforest Trust, berencana mengembangkan kawasan konservasi berbasis masyarakat adat di NTB. Langkah ini sejalan dengan misi besar Desa Berdaya dalam menciptakan desa yang tangguh, lestari, dan inklusif.
“Desa Berdaya bukan hanya tentang ekonomi, tapi juga tentang pelestarian alam dan budaya. Kita ingin pembangunan yang berakar pada potensi lokal dan melibatkan semua pihak,” tambah Gubernur.
Program Desa Berdaya merupakan payung kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan mitra strategis untuk membangun desa-desa di NTB yang mampu mengelola sumber daya secara berkelanjutan. Dengan dukungan mitra seperti Santiri Foundation, Pemprov NTB optimistis bahwa Desa Berdaya akan menjadi pilar utama dalam pengentasan kemiskinan ekstrem dan perlindungan warisan budaya.