Serangan hama wereng coklat (Nilaparvata lugens) masih menjadi momok utama bagi para petani padi di Indonesia. Hama ini dikenal mampu menurunkan hasil panen secara signifikan dan bahkan menyebabkan gagal panen bila tidak ditangani secara cepat dan tepat. Untuk mengatasi hal tersebut, salah satu solusi efektif yang kini banyak digunakan petani adalah produk insektisida Sitox 25 WP.
Apa Itu Sitox 25 WP?
Sitox 25 WP adalah insektisida sistemik yang bekerja melalui kontak dan perut, dirancang khusus untuk membasmi wereng coklat pada tanaman padi sawah. Produk ini mengandung bahan aktif Imidakloprid 25%, sebuah senyawa kimia yang dikenal ampuh menyerang sistem saraf serangga sehingga menyebabkan kematian dalam waktu singkat.
Dikemas dalam bentuk tepung yang dapat disuspensikan ke dalam air, Sitox 25 WP mudah diaplikasikan dengan penyemprotan volume tinggi. Produk ini termasuk dalam Grup 4A Insektisida, dan telah resmi terdaftar dengan nomor RI. 01010120124320.
Petunjuk Penggunaan dan Dosis
Sitox 25 WP digunakan untuk tanaman padi sawah, dengan target utama pengendalian wereng coklat (Nilaparvata lugens). Adapun konsentrasi formulasi yang dianjurkan berkisar antara 0,5 – 1,0 g per liter air, dengan volume semprot sekitar 600 – 750 liter per hektar. Penyemprotan sebaiknya dilakukan saat serangan hama mulai teridentifikasi, dengan volume tinggi agar cairan insektisida menjangkau seluruh bagian tanaman.
Penggunaan produk ini disarankan dilakukan maksimal 15 hari sebelum masa panen, untuk menghindari residu yang bisa membahayakan konsumen.
Keamanan dalam Penggunaan
Penggunaan pestisida yang tidak sesuai prosedur dapat membahayakan pengguna maupun lingkungan sekitar. Oleh karena itu, penting untuk membaca label dan petunjuk penggunaan secara saksama sebelum mengaplikasikan Sitox 25 WP. Pengguna dianjurkan mengenakan alat pelindung diri (APD) seperti sarung tangan, masker, dan pakaian kerja tertutup.
Simpan produk ini di tempat yang aman dan jauh dari jangkauan anak-anak.
Tindakan Jika Terjadi Keracunan
Paparan terhadap insektisida ini bisa menyebabkan gangguan pernapasan, gemetar, hingga gejala keracunan serius. Jika ada gejala awal keracunan, segera hentikan aktivitas dan lakukan pertolongan pertama sebagai berikut:
- Lepaskan pakaian yang terkontaminasi, dan cuci bagian tubuh yang terkena dengan sabun dan air bersih.
- Jika terkena mata, bilas dengan air mengalir selama minimal 15 menit.
- Jika tertelan, berikan air hangat dan satu sendok makan arang aktif untuk membantu menyerap racun. Jangan memaksakan muntah tanpa petunjuk medis.
- Jika korban kehilangan kesadaran atau sulit bernapas, segera lakukan bantuan pernapasan dan bawa ke dokter.
Perhatian terhadap Lingkungan
Untuk menjaga kelestarian lingkungan, sisa insektisida dan wadahnya tidak boleh dibuang sembarangan. Hindari pencemaran pada kolam, saluran air, dan sumber air lainnya. Tanamlah sisa limbah atau bekas semprotan di tempat aman dengan kedalaman minimal 0,5 meter dari permukaan tanah.