Rarang, Lombok Timur — Pemandangan memilukan kembali terlihat di aliran sungai wilayah Dalem Lauk, Desa Rarang. Tumpukan sampah kembali memenuhi sungai, hanya berselang kurang lebih dua minggu sejak aksi bersih-bersih yang dilakukan secara gotong royong oleh masyarakat, Kepala Dusun, serta mahasiswa KKN dari Universitas Mataram (Unram) dan Universitas Gunung Rinjani (UGR).
Kegiatan yang semula membawa harapan untuk menjaga kebersihan lingkungan itu kini terkesan sia-sia akibat kurangnya kesadaran sebagian warga yang masih membuang sampah ke sungai.
“Kami sudah gotong royong bersihkan sungai bersama-sama. Tapi sekarang sudah penuh sampah lagi. Sangat disayangkan,” ujar salah seorang warga Dalem Lauk.
Kondisi ini menjadi perhatian serius karena dampaknya tidak hanya mencemari lingkungan, tetapi juga berpotensi menimbulkan banjir dan berbagai penyakit.
Masyarakat berharap pemerintah desa segera mengambil langkah konkret, seperti memasang jaring penahan sampah di hulu sungai dan menempelkan imbauan larangan membuang sampah sembarangan di titik-titik strategis.
“Kami minta pemerintah desa ikut ambil bagian. Harus ada solusi jangka panjang. Kalau tidak, usaha kami akan terus sia-sia,” tambah tokoh masyarakat setempat.
Kebersihan lingkungan bukan hanya tanggung jawab kelompok tertentu, tetapi kewajiban bersama. Diperlukan kesadaran, edukasi, dan tindakan nyata dari seluruh elemen masyarakat agar sungai di Dalem Lauk tetap bersih dan terjaga.
