Madayin, Lombok Timur —
Sekelumit persoalan yang telah lama terpendam akhirnya mencuat ke permukaan. Puluhan warga Desa Madayin, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur, mendatangi Kantor Desa Madayin untuk menuntut transparansi dan kejelasan terkait berbagai program serta pengelolaan anggaran desa.
Kedatangan warga tersebut bukan untuk membuat keributan, melainkan sebagai bentuk penyampaian aspirasi yang selama ini mereka rasa tidak pernah mendapatkan jawaban terbuka. Warga menilai suara masyarakat kerap diabaikan, padahal menyangkut kepentingan bersama.
Sejumlah persoalan menjadi sorotan, mulai dari pengelolaan program desa, transparansi anggaran, hingga pemenuhan hak-hak masyarakat yang dinilai belum maksimal. Warga berharap pemerintah desa dapat bersikap lebih terbuka dan menjelaskan secara rinci penggunaan anggaran serta pelaksanaan program yang telah dan sedang berjalan.
Di tengah suasana yang sempat memanas, perwakilan warga akhirnya diberi kesempatan untuk menyampaikan aspirasi secara langsung. Mereka mendesak pemerintah desa agar tidak menutup mata dan berani membuka data kepada publik guna menghindari kecurigaan serta menjaga kepercayaan masyarakat.
“Yang kami minta sederhana, keterbukaan dan kejelasan. Agar tidak ada prasangka di tengah masyarakat,” ungkap salah seorang perwakilan warga.
Warga Madayin berharap, kejadian ini menjadi momentum perbaikan tata kelola pemerintahan desa ke depan. Bagi mereka, desa bukan sekadar tempat tinggal, melainkan rumah bersama yang harus dikelola secara jujur, adil, dan bertanggung jawab demi kesejahteraan seluruh warga.
