Home / Ragam / Lingkungan / Kepala Dinas PUPR NTB Tinjau Kerusakan Infrastruktur di Pulau Sumbawa

Kepala Dinas PUPR NTB Tinjau Kerusakan Infrastruktur di Pulau Sumbawa

Sumbawa, 15 Juni 2025 – Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Nusa Tenggara Barat, Sadimin, ST, MT, melakukan kunjungan kerja ke Pulau Sumbawa dalam rangka meninjau secara langsung kondisi infrastruktur jalan dan jembatan yang terdampak oleh bencana alam tanah longsor dan banjir yang melanda wilayah tersebut beberapa waktu lalu.

Kegiatan peninjauan ini difokuskan pada dua ruas jalan strategis, yakni Jalan Lintas Lunyuk dan Jalan Lingkar Selatan Sumbawa, yang dilaporkan mengalami kerusakan cukup parah dan berpotensi mengganggu kelancaran arus transportasi antarwilayah di Pulau Sumbawa.

Dalam kunjungan yang turut didampingi oleh jajaran teknis Dinas PUPR Provinsi NTB serta perwakilan pemerintah kabupaten setempat, Kepala Dinas PUPR mengidentifikasi tujuh titik kerusakan signifikan yang membutuhkan penanganan segera. Titik-titik tersebut meliputi longsoran bahu jalan, kerusakan struktur jembatan, hingga pergeseran badan jalan akibat intensitas curah hujan yang tinggi dan kontur tanah yang labil.

“Kami menargetkan penanganan darurat dapat segera dilaksanakan, terutama pada titik-titik yang mengancam keselamatan pengguna jalan. Koordinasi dengan Balai Jalan Nasional dan BPBD juga terus kami intensifkan agar proses pemulihan bisa berjalan seefisien mungkin,” ungkap Sadimin di sela-sela peninjauan lapangan.

Langkah cepat ini merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Provinsi NTB dalam mempercepat proses rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur pascabencana. Pemerintah daerah juga menekankan pentingnya sinergi lintas sektor untuk memastikan konektivitas wilayah tetap terjaga, terutama di daerah rawan bencana seperti wilayah selatan Pulau Sumbawa.

Lebih lanjut, Sadimin menambahkan bahwa Dinas PUPR NTB juga sedang menyusun rencana jangka menengah untuk peningkatan struktur jalan dan jembatan yang lebih tahan terhadap bencana, melalui pendekatan berbasis mitigasi risiko dan teknologi ramah lingkungan.

Kunjungan kerja ini tidak hanya menjadi bentuk respons cepat pemerintah, tetapi juga sebagai wujud kehadiran negara dalam memastikan kebutuhan dasar masyarakat, seperti akses jalan yang aman dan layak, tetap terpenuhi meski di tengah tantangan bencana.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *