Janapria, Lombok Tengah — Dalam suasana penuh haru dan ketulusan, keluarga dari almarhum santri Pondok Pesantren Tahfizh Al-Azhar Sadah, Desa Janapria, Kecamatan Janapria, menyampaikan Surat Pernyataan Damai yang menegaskan bahwa seluruh proses telah diselesaikan dengan baik dan tuntas.
Pernyataan ini dibacakan secara terbuka dan ditandatangani langsung oleh pihak keluarga, disaksikan oleh para tokoh dan aparat setempat, di antaranya:
- Bapak Kepala Desa Janapria
- Bapak Kepala Dusun
- Bapak Bhabinkamtibmas
- Polsek Janapria
- Perwakilan BKD
- Pihak Pondok Pesantren Tahfizh Al-Azhar Sadah
Dalam pernyataan tersebut, keluarga almarhum dengan tulus menyatakan keikhlasannya melepas kepergian almarhum untuk selama-lamanya. Meski sebelumnya sempat muncul berbagai asumsi dan opini di media sosial mengenai dugaan kekerasan, pihak keluarga menegaskan bahwa tidak ada bukti kuat yang mendukung tuduhan tersebut.
Beberapa pihak menyebutkan adanya luka lebam di tubuh almarhum. Namun, keluarga dengan penuh pertimbangan memutuskan untuk tidak melakukan otopsi, dan hal ini menjadi keputusan final yang tidak perlu diperdebatkan kembali.
Pihak Pondok Pesantren pun telah menunjukkan tanggung jawab sosial dengan bersedia menanggung seluruh biaya pemulasaraan hingga almarhum dimakamkan dengan layak.
Seruan untuk Masyarakat: Hentikan Asumsi dan Opini yang Tidak Berdasar
Dengan ini, keluarga dan seluruh pihak yang terlibat menyerukan kepada masyarakat agar tidak lagi menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya. Proses telah selesai dengan baik, dan semua pihak telah menerima serta menyepakati langkah damai ini.
Mari kita hormati duka keluarga dan keikhlasan mereka dengan tidak lagi menyebar isu, opini, atau asumsi yang dapat memperkeruh suasana.
Semoga almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya, dan keluarga diberikan ketabahan serta kekuatan.
