Di tengah derasnya arus modernisasi dan semakin minimnya minat generasi muda terhadap dunia pertanian, seorang pemuda dari Dusun Kali Temu, Desa Kaliayar, Kecamatan Terara, Lombok Timur, justru melangkah berani ke jalur yang jarang dilirik anak muda: bertani. Dialah Lalu Fitriadi, sosok inspiratif yang kini dikenal sebagai pionir budidaya melon dalam green house dengan sistem irigasi tetes di desanya.
Berbekal pengetahuan dari berbagai pelatihan dan tekad kuat untuk maju, Lalu Fitriadi memanfaatkan lahan terbatas di kampung halamannya untuk membangun sebuah green house sederhana. Di sanalah ia mulai menanam melon dengan pendekatan berbeda—menggunakan teknologi irigasi tetes, sistem yang terbukti lebih hemat air, ramah lingkungan, dan efektif dalam menjaga kualitas tanaman.
Hasilnya tak main-main. Melon yang ditanam Lalu tumbuh subur dengan kualitas premium, bahkan mulai menarik perhatian pasar lokal hingga luar daerah. Kegigihannya membuahkan hasil nyata, sekaligus membuka mata banyak orang bahwa pertanian modern bisa dijalankan dari desa kecil sekalipun.
Lebih dari sekadar bertani, Lalu Fitriadi telah menjadi simbol semangat perubahan. Ia membuktikan bahwa inovasi, kerja keras, dan keberanian mencoba hal baru adalah kunci untuk membangun masa depan yang lebih baik—bukan hanya untuk dirinya, tapi juga untuk desa dan generasi muda di sekitarnya.
Mari kita dukung dan apresiasi para pemuda seperti Lalu Fitriadi, yang dengan langkah kecil dan penuh harapan, membawa perubahan besar bagi desa dan pertanian Indonesia. 🌾
