Rarang, 11 Juli 2025 – Di tengah arus modernisasi dan derasnya pengaruh teknologi digital, masih banyak warga yang tetap setia melestarikan hobi tradisional yang sarat nilai budaya dan kedekatan dengan alam. Salah satu sosok yang konsisten menjaga kecintaan terhadap hewan peliharaan adalah Lalu Putra Awaludin, warga Dusun Inen Selao, Desa Rarang, Kecamatan Terara, Kabupaten Lombok Timur. Ia dikenal sebagai pencinta dan perawat burung merpati yang berdedikasi tinggi.
Setiap hari, Lalu Putra tampak akrab dengan puluhan burung merpati miliknya. Di halaman rumahnya yang sederhana, ia membangun kandang merpati dari kayu dan bambu sebagai tempat berkembang biak sekaligus area bermain bagi burung-burung tersebut. Aktivitas rutin seperti memberi pakan, membersihkan kandang, serta mengecek kondisi kesehatan burung dilakukan dengan penuh kesabaran dan kasih sayang.
“Burung merpati bukan hanya sekadar hobi, tapi juga menjadi teman sehari-hari yang memberi rasa tenang dan bahagia. Saya rawat mereka seperti keluarga sendiri,” ungkap Lalu Putra saat ditemui di kandangnya.
Komitmen Terhadap Pelestarian Hobi Tradisional
Bagi Lalu Putra, memelihara burung merpati adalah bentuk pelestarian warisan lokal yang sudah dikenal luas sejak dahulu. Merpati tidak hanya dipelihara karena keindahan fisiknya, tetapi juga karena kemampuannya dalam mengenali arah dan kesetiaan pada pasangannya. Di beberapa daerah, burung merpati bahkan digunakan dalam perlombaan atau pertunjukan lepas dan pulang (balap merpati), yang membutuhkan latihan intens dan kepercayaan tinggi antara pemilik dan burung.
Tak jarang, Lalu Putra ikut dalam komunitas atau pertemuan antar sesama penghobi burung merpati, baik untuk bertukar pengalaman, belajar perawatan lebih lanjut, hingga mengikuti lomba-lomba lokal. Ia juga terbuka terhadap generasi muda yang ingin mengenal lebih dalam tentang dunia perburungan.
“Saya ingin anak-anak muda di kampung ini punya kegiatan positif. Kalau mereka tertarik, saya siap bimbing. Merawat merpati bisa jadi sarana melatih tanggung jawab dan kepedulian,” ujarnya.
Harapan akan Dukungan dan Pengakuan
Meski hobi ini masih tergolong tradisional dan kadang kurang mendapat perhatian, Lalu Putra berharap pemerintah desa, komunitas hobi, hingga lembaga terkait dapat turut mendorong eksistensi kegiatan semacam ini. Menurutnya, dengan dukungan berupa pelatihan, fasilitas, atau ruang pamer, maka pencinta burung merpati bisa lebih produktif dan menjadi bagian dari promosi budaya lokal.
“Kalau ada event atau festival, misalnya festival unggas lokal atau pameran hobi, itu bisa jadi ajang yang baik untuk memperkenalkan merpati kepada masyarakat luas,” tambahnya.
Menjadikan Hobi sebagai Sumber Kebahagiaan
Dengan penuh ketekunan, Lalu Putra Awaludin membuktikan bahwa sebuah hobi sederhana dapat membawa dampak besar bagi kebahagiaan pribadi dan lingkungan sekitar. Ia adalah simbol dari masyarakat yang tetap membumi, mencintai alam, dan menjaga tradisi dengan sepenuh hati. Di tengah derasnya perubahan zaman, suara kepakan sayap merpati dari pekarangan rumahnya menjadi penanda bahwa nilai-nilai lokal masih hidup dan layak untuk terus dijaga.