Home / Uncategorized / Viral Aksi Tak Pantas di TikTok: Pria Live Saat Mandi Disuruh Perlihatkan Alat Kelamin, Publik Geram

Viral Aksi Tak Pantas di TikTok: Pria Live Saat Mandi Disuruh Perlihatkan Alat Kelamin, Publik Geram

Lombok, 15 Juli 2025 — Dunia maya kembali dikejutkan oleh tayangan tidak pantas yang beredar luas melalui platform media sosial TikTok. Sebuah siaran langsung (live streaming) memperlihatkan seorang pria sedang mandi sambil berbicara dalam bahasa daerah khas Lombok, menarik perhatian ribuan pengguna internet. Namun, yang membuat tayangan ini menuai kecaman keras adalah adanya suara seorang perempuan yang terdengar jelas meminta sang pria untuk memperlihatkan alat kelaminnya secara terbuka di hadapan penonton.

Aksi tersebut terekam dan tersebar cepat di berbagai akun media sosial, menimbulkan kegelisahan publik, terutama karena konten tersebut dapat diakses oleh pengguna dari berbagai kalangan usia, termasuk anak-anak dan remaja.

Berbagai tanggapan keras pun langsung bermunculan dari masyarakat, warganet, hingga pegiat literasi digital. Mereka menilai konten semacam ini tidak hanya melanggar norma kesusilaan, tetapi juga berpotensi merusak moral generasi muda dan mencoreng citra daerah.

“Konten seperti ini sudah sangat tidak pantas. Tidak hanya mempermalukan pelaku, tetapi juga memberikan dampak negatif bagi penonton muda yang masih mencari identitas diri. Ini jelas bentuk penyalahgunaan ruang digital,” tulis seorang pengguna TikTok yang turut mengecam siaran tersebut.

Tidak sedikit warganet yang menyerukan agar akun pelaku segera diblokir secara permanen dan dilaporkan kepada pihak berwenang untuk diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia, termasuk Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) serta hukum pidana terkait pelanggaran kesusilaan di ruang digital.

Menanggapi viralnya konten tersebut, seorang aktivis media digital lokal mengungkapkan keprihatinannya dan mendesak pemerintah, khususnya Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), serta aparat kepolisian untuk segera mengambil langkah hukum yang tegas.

“Kejadian ini harus menjadi alarm bagi kita semua. Tidak boleh dibiarkan begitu saja. Platform digital harus bertanggung jawab dan pemerintah perlu memperkuat pengawasan terhadap konten daring yang berpotensi merusak moral masyarakat,” ujarnya.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak TikTok Indonesia maupun aparat penegak hukum. Namun, tekanan publik agar dilakukan investigasi menyeluruh dan pemberian sanksi yang setimpal terhadap pelaku semakin menguat.

Sosiolog dan pemerhati perilaku digital, Dr. Rizky Aulia, dalam wawancara terpisah menilai bahwa fenomena seperti ini mencerminkan lemahnya literasi digital dan kurangnya edukasi tentang etika bermedia sosial.

“Kita berada di era keterbukaan informasi, namun keterbukaan ini harus diimbangi dengan tanggung jawab moral dan hukum. Tanpa itu, ruang digital hanya akan menjadi ladang bagi konten-konten destruktif,” tegasnya.

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat melalui Dinas Komunikasi dan Informatika diharapkan segera melakukan pemantauan intensif terhadap konten-konten viral dan memperkuat program literasi digital di tingkat desa dan sekolah, guna mencegah kejadian serupa terulang.


Catatan Redaksi:
Redaksi menghimbau seluruh masyarakat, khususnya generasi muda, untuk bijak dalam menggunakan media sosial. Hindari membuat atau menyebarluaskan konten yang bertentangan dengan nilai kesopanan dan hukum yang berlaku. Setiap tindakan yang melanggar norma kesusilaan di ruang publik digital dapat dikenakan sanksi pidana sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Mari bersama menjaga ruang digital agar tetap sehat, aman, dan bermartabat.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *