Sembalun, 17 Juli 2025 โ Gunung Rinjani tidak hanya menjadi primadona pariwisata di Nusa Tenggara Barat (NTB), namun juga menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat Pulau Lombok. Demikian disampaikan Gubernur NTB, Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal, saat memberikan sambutan pada acara pembukaan Pelatihan Penyelamatan dengan Evakuasi Vertikal yang diselenggarakan oleh Consina dan Skygers Indonesia, bertempat di Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Rabu (17/7).
Dalam sambutannya, Gubernur menegaskan bahwa pelestarian Gunung Rinjani harus dilihat secara lebih luas dan menyeluruh. Tidak hanya dari aspek pariwisata, namun juga sebagai ekosistem vital yang menopang kehidupan warga Pulau Lombok, mulai dari petani, pelaku UMKM, pelaku wisata, hingga ketersediaan air bersih.
โItulah sebabnya kenapa kita ingin melakukan yang terbaik untuk Gunung Rinjani. Kejadian Juliana Marins kemarin itu menjadi triger. Kita ikut prihatin dengan kejadian itu, tapi itu sekalian mengingatkan kita banyak hal. Ternyata banyak hal yang belum kita lakukan untuk Gunung Rinjani,โ tegas Gubernur.
Peringatan untuk Berbenah
Gubernur Iqbal mengungkapkan keprihatinannya atas insiden yang menimpa pendaki asal Brasil, Juliana Marins, yang menjadi simbol urgensi perbaikan sistem keselamatan dan penyelamatan di kawasan Rinjani. Ia menilai peristiwa ini sebagai cerminan masih lemahnya manajemen keselamatan di kawasan taman nasional tersebut.
โSignage tidak ada. SOP kita untuk melakukan rescue juga belum solid. Kapasitas teman-teman yang melakukan rescue juga belum solid. Lebih-lebih mereka ini semua selama ini voulenteer beneran. Mempertaruhkan nyawa untuk rescue tapi tidak ada coverage. Jangan-jangan yang melakukan rescue gak ada asuransinya itu,โ ungkap Gubernur dengan nada prihatin.
Ia menekankan bahwa musibah ini seharusnya menjadi cermin dan momentum untuk introspeksi bersama. Menurutnya, kritik dan masukan dari masyarakat, baik lokal maupun internasional, harus dijadikan motivasi untuk memperkuat sistem pengelolaan dan mitigasi risiko di kawasan Gunung Rinjani.
Kolaborasi dan Tata Kelola Baru
Gubernur juga menyampaikan bahwa saat ini Pemprov NTB tengah memperkuat sinergi dan kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan, termasuk Pemerintah Kabupaten Lombok Timur, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani, Basarnas, Kepolisian, TNI, komunitas pecinta alam, serta pelaku industri pariwisata dan perlengkapan outdoor.
โInilah yang kita lakukan hari ini. Kolaborasi dan orkestrasi upaya kita untuk membenahi tata kelola di Gunung Rinjani ini. Karena itu hadir hari ini mulai dari Bupati Lombok Timur, ada taman nasional hadir, basarnas hadir, polda hadir, korem dan jajaran ke bawahnya hadir di sini. Plus hadir juga teman-teman dari Skygers, kemudian ada Federasi Panjat Tebing Indonesia hadir. Consina juga hadir di sini hari ini. Kita sama-sama, dengan semangat yang sama untuk memperbaiki situasi di Gunung Rinjani,โ pungkasnya.
Gubernur Iqbal menegaskan bahwa Pemprov NTB tidak akan berhenti pada pelatihan teknis saja, tetapi akan menyusun langkah-langkah strategis yang komprehensif, termasuk regulasi perlindungan keselamatan pendaki, penguatan kapasitas tim penyelamat, penyediaan perlengkapan evakuasi vertikal, serta penambahan fasilitas pendukung seperti pos pemantauan, peta evakuasi, dan papan informasi keselamatan.
Gunung Rinjani Adalah Aset Kehidupan
Lebih jauh, Gubernur NTB menekankan bahwa Gunung Rinjani adalah aset kehidupan yang tidak bisa dilihat semata-mata sebagai destinasi wisata. Rinjani adalah sumber air bagi masyarakat Lombok, sumber ekonomi masyarakat adat, dan pusat spiritualitas lokal yang selama ratusan tahun telah menjadi bagian dari identitas masyarakat NTB.
Oleh karena itu, segala upaya pelestarian dan pengelolaan Rinjani harus mengedepankan prinsip keberlanjutan, pemberdayaan masyarakat lokal, dan pelibatan komunitas secara aktif dalam proses pengambilan keputusan.